Jumat, 07 Agustus 2009

Sedikit pengetahuan tentang Mataram berdiri

MATARAM ISLAM

Sejak hayam wuruk wafat maka pimpinan kerajaan majapahit dipimpin oleh putrinya dan suaminya. Saat itulah majapahit mengalami keruntuhan . saudaranya yang bernama bhre wirabumi hanya dikasih wilayah Blambangan saja mengakibatkan beliau memberontak majapahit saat majapahit diperintah oleh Suhita anak kusumawardani karena bhre wirabumipun menginginkan menjadi raja majapahit. Maka pada tahun 1401 – 1406 terjadilah perang Pareggreg. Majapahit lemah dan diserang oleh Prabu girindhrawardhana dari Kaling pada tahun 1478. kertabumi tewas ( BRAWIJAYA KE V )

MAJAPAHIT JATUH KETANGAN PRABU GIRINDHRAWARDANA.

Prabu girindrawardana tewas diserang oleh Prabu Udara pada tahun 1498
, prabu udara bekerjasama dengan Portugis pada tahun 1512. maka

Para wali membuat suatu keputusan agar Demak lepas dari majapahit.pada tahun 1517
Demak menyerang majapahit dan majapahit jatuh ketangan orang islam pimpinan raden patah anak angkat dari kertabumi atau brawijaya ke 5 yang merupakan anak dari cina. Raden patah lahir di Palembang dan dibesarkan oleh Arya Damar.nama asli raden patah adalah pangeran jinbun atau ko so po. Pada umur 20 tahun diserahkan pada sunan ampel dan dijadikan raja oleh para wali. Sekelompok orang cina mengangkat orang cina untuk menjadi raja ditanah jawa dwipa. Sebab para wali 8 dari mereka adalah orang keturunan atau bangsa asli cina.

Pada tahun 1518 raden patah wafat.

Diganti oleh adipati yunus 1518 – 1521 beliau wafat pada tahun 1521 hanya 3 tahun

Adipati unus punya anak 2 :

1. PANGERAN SEDA LEPEN
Karena pangerqn seda lepen kurang cerdik dan kurang berpengaruh maka beliau digagalkan sebagai pengganti sultan. Beliau mempunyai putra bernama Arya Jipang atau Arya Penangsang yang kelak dewasa menjadi adipati Jipang Panolan. Wilayahnya antara Rembang dan Pati dan Jepara

2. TRENGONO
Menjadi sultan diangkat oleh kerajaan karena pandai dan cerdik. Maka demak mulai saat itu disultani oleh sultan trenggono. Sultan trenggono mempunyai putra mahkota yang berumur sama dengan arya penangsang yang bernama Prawoto.anak ini cerdik pandai yang kelak membunuh pamannya sendiri agar pamannya tidak mengangkat Arya Penangsang menjadi Sultan Demak menggantikan ayahandanya setelah wafat, sebab dulu hak waris seharusnya jatuh ketangan ayahandanya Arya Penangsang.
.
Sultan trenggono
Sultan trenggono memerintah dari tahun 1521 – 1546
Sultan trenggono meninggal didalam penyerbuan ke pasuruan dan dibunuh oleh seorang anak berusia 10 tahun anak dari bupati Surabaya saat beliau akan menginang atau makan sirih yang meladeninya adalah anak tersebut ternyata anak tersebut menikam leher sultan trenggono dengan sebilah keris..
Sepeninggalan sultan trenggono maka harus diganti oleh anaknya yaitu prawoto namun karena prawoto sebagai anak sultan trenggono masih muda belia akan diganti oleh pangeran seda lepen selaku kakak sultan trenggono yang saat dulu digagalkan sebagai sultan.. Karena masalah inilah sunan prawoto membunuh pangeran seda lepen sepulang dari sholat jumat.karena masalah inilah anak dari pangeran seda lepen membalas kematian orang tuanya. Maka pangeran jipang atau arya jipang atau arya penangsang sebagai anak pangeran seda lepen membunuh sultan prawoto sebagai putra mahkota, pangeran kalinyamat selaku menantu sultan trengono sebagai bupati jepara. Sedangkan menantu sultan trenggono yang lainnya yang berkedudukan di kadipaten Pajang yang bernama adipati hadiwijaya menuntut kematian mertuanya dengan berperang melawan arya penangsang. Adipati hadiwijaya atau jaka tingkir dibantu oleh ratu kalinyamat selaku anak sultan trenggono, ki ageng pemanahan selaku pengikut hadiwijaya, ki penjawi selaku pengikut hadiwijaya dan sutawijaya selaku anak ki ageng pemanahan juga selaku anak angkat adipati pajang serta adipati Surabaya.
Peperangan besar antara kadipaten Pajang dan Kadipaten Jipang Panolan terjadi di pinggiran kali opak.kepandaian dari ki ageng pemanahan yang menjadi solusi terakhir. Sang guru spiritual arya jipang yang bernama sunan kudus memerintahkan saat bertempur melawan kadipaten pajang janganlah melewati kali opak.kesialan akan terjadi karena saat dahulu diadakan rapat tentang pembagian kekuasaan antara arya penangsang dan hadiwijaya, arya penangsang telah menduduki kursi yang telah dirajah oleh sunan kudus. Barang siapa yang telah menduduki kursi tersebut maka selama 40 hari 40 malam orang tersebut tidak akan kebal dengan senjata tajam atau akan kena sial dan ternyata senjata makan tuan . justru yang kena rajahan tersebut malah murid sang sunan kudus sendiri.maka sunan kudus memerintahkan jangan melewati sungai opak apapun yang terjadi Tetapi kuda yang dinaiki oleh arya jipang ini yang bernama Gagak Rimang adalah kuda jantan yang saat itu sedang birahi dipancing oleh kuda betina yang dipakai oleh sutawijaya atas suruhan ki ageng pemanahan agar sang arya jipang mau menyeberangi kali opak. Ternyata perkiraan ki ageng pemanahan terjadi. Sang arya penangsang menyeberang kali opak terjadilah perang tanding antara Sutawijaya yang masih belia melawan Arya penangsang yang sudah pengalaman berperang. Disaat lengah tumbak kyai pleret mengenai perut maka tubuh sang arya penangsang bisa tertusuk oleh tumbak kyai pleret yang dibawa oleh sutawijaya. Kekebalan tubuh arya penangsang menjadi luntur karena menyeberangi kali opak.tewas mengenaskan dengan usus terburai.
Arya penangsang tewas dipinggiran Kali Opak, sama nasibnya dengan orang tuanya yang meninggal di pinggiran sungai dan karena ratu kalinyamat pernah berjanji siapa saja yang bisa membunuh arya penangsang sebagai pembunuh suaminya akan dikasih hadiah berupa tanah perdikan. Dan ki ageng pemanahanlah yang bisa membunuh arya penangsang maka beliau dikasih tanah yang dikasih nama mataram. Di alas mentaok.
Untuk memberi hadiah masing masing oleh hadiwijaya dibagi menjadi :

Ki ageng pemanahan dan putranya diberi tanah perdikan mataram yaitu alas mentaok yang sekarang dinamakan kota gede.
Putra ki ageng pemanahan atau Sutawijaya juga mendapat hadiah selaku ekskutor pembunuh arya penangsang yaitu diangkat resmi sebagai anak angkat oleh sultan pajang dan dipersaudarakan dengan putra mahkota pajang yaitu pangeran benawa.

Ki penjawi diberi tanah dan kekuasaan selaku adipati di pati jawa tengah

Adipati Surabaya diangkat menjadi wakil raja wilayah timur untuk menduduki Surabaya, sedayu, gresik, panarukan dan wilayah jawa timur lainnya.


JAMAN MATARAM BERDIRI

Setelah diberi tanah perdikan dialas mentaok maka keluarga besar Ki Ageng Pemanahan beserta keluarga pendukung lainnya berangkat membuka wilayah baru dan pedukuhan baru. Semakin hari lambat laun dengan kemantapan pemerintahan yang aman tenteram, pedukuhan Mataram Islam menjadi kuat dan semakin luas serta mempunyai pemuda-pemuda yang pemberani. Pemuda tersebut dilatih langsung oleh sutawijaya dan karena itulah Pajang menjadi resah maka diperingatkanlah Sutawijaya agar tidak memperbesar pasukan pengamananya agar tidak terkesan melawan aturan Pajang. Dan pada tahun 1582 sultan pajang wafat. Arya Pangiri yang merupakan anak dari Prawoto mencoba merebut kekuasaan pajang dari tangan calon sultan yang baru yaitu pangeran benawa. Sehingga pangeran Benawa bekerjasama dengan Sutawijaya yang merupakan saudara angkatnya memerangi Arya Pangiri si anak Sunan Prawoto. Setelah perebutan kekuasaan yang gagal berakhir pangeran Benawa menyerahkan kekuasaan pajang ketangan Sutawijaya yang dianggap mampu menanganinya. Dengan demikian kerajaan pajang selesai , setelah itu pemerintahan dipindah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau menjauh dari Pajang maka kraton dipindah kedaerah yang baru yaitu mataram pemerintahan diboyong ke Mataram yang berpusat di Kota Gede.berakhirlah sejarah kasultanan Pajang dan berdirilah kerajaan baru yaitu Mataram Islam.yang selanjutnya dipimpin oleh Sutawijaya atau Panembahan Senapati.

Mataram Islam

Sultan pertamakali adalah Sultan Panembahan Senapati Ing Ngalogo Sayidin Panatagama atau Kanjeng sunan Sutawijaya putra Ki Ageng Pemanahan.
Keadaan keamanan dan wilayah mataram semakin luas.tetapi ada ganjalan didalam dan diluar wilayah mataram, Bantul mempunyai wilayah yang dinamakan Mangiran yang merupakan pedukuhan besar yang dipimpin oleh Ki Ageng Mangir wanabaya adalah wilayah milik kesultanan Pajang dan saat mataram menjadi kasultanan baru, Mangiran tidak mau tunduk kepada mataram. Mereka hanya mau patuh kepada pajang. Maka terjadilah perang antara mataram melawan mangiran. Mataram kalah perang tetapi mataram berupaya menguasai mangiran terus menerus maka dikirimkanlah seorang gadis anak dari panembahan senopati atau Sutawijaya yang bernama Pambayun. Gadis itu dijadikan penari ronggeng. Ki Ageng Mangir Wanabaya terpikat dan memperistri gadis yang bernama Pambayun tersebut.ketidak tepatan operasi ini adalah Pambayun mencintai musuhnya sehingga terjadilah perkawinan. Disaat pambayun hamil maka diceritakanlah bahwasanya dia adalah anak dari panembahan senapati musuh besar ki ageng mangir wanabaya. Selaku anak mantu yang baik maka wanabaya berangkat bersama pambayun untuk hormat bakti kepada mertuanya selaku orang tua pambayun tetapi Musuh tetap musuh walaupun kedudukanya sebagai menantu sutawijaya tetap menghukum mati beliau. Disaat ki ageng mangir wanabaya sujud bekti dihadapan mertuanya, dengan secepat kilat kepala ki ageng mangir dihatamkan ke batu singgasana sang panembahan yang dinamakan watu gilang.setelah belaiau wafat maka dititipkanya jasad tersebut kepada lurah ambar ketawang untuk dimakamkan di pedukuhan tersebut tetapi sebagai penghormatan makam beliau dijadikan monumen di makam kota gede.ada juga yang mengatakan Makam beliau dirahasiakan tetapi ada sumber menyatakan bahwa jasad beliau dimakamkan di desa gamping atau ambar ketawang sekitar 15 Km dari Kota Gede.
Pambayun hamil dan setelah saat itu pambayun dibuang ke pedukuhan kecil yang dinamakan pedukuhan Kutowinangun sekitar 60 Km arah barat dari makam suaminya.keturunan beliau adalah Adipati Arumbinang yang menguasai kota Kebumen, kutowinagun. Kutoarjo, purworejo dan kota-kota lainnya kelak dikemudian hari.
Yang menjadi ganjalan kedua setelah mataram berdiri adalah kadipaten Madiun atau bang Wetan yang disenopatini oleh Retno Dumilah yang merupakan anak gadis adipati madiun saat itu. Mataram perang dengan madiun dan mataram kalah diperbatasan.sultan mengirimkan 12 gadis dan menari untuk sang adipati serta anak gadisnya setelah itu sang panembahan melamar retno dumilah. Perang berakhir. Madiun jatuh ketangan mataram. Panembahan senapati atau sutawijaya memerintah dari tahun 1586 – 1601. beliau dimakamkan di pemakaman para raja di kota gede bersama dengan 2 istrinya yaitu retno dumilah dan ratu kalinyamat. Makam kota gede berisikan para raja mataram dan pengikut setianyan. Serta juga pendiri-pendiri utamanya antara lain Ki ageng Nis , ki ageng pemananahan dll termasuk Sultan Hadiwijaya sang raja pajang juga dimakamkan disana dan pemerintahan dilanjutkan oleh putranya yaitu hanyokrowati. Beliau tewas di krapyak dalam pertempuran di desa krapyak jawa timur.Beliau memerintah dari tahun 1601 – 161.
. Sehingga ahli waris dipindahkan ke pemerintahan sementara yang lainnya. Yaitu dibebantugaskan kepada Gusti Martopuro.selama 1 tahun sang putra mahkota pergi dan diutusnyalah penghulu katangan untuk mencari sang putra mahkota.
Keputusan ini diambil karena putra mahkota sedang bertapa di gunung kidul dan harus menggantikan posisi ayahandanya sebagai calon raja jawa. Sang putra mahkota pulang ke kraton dan menjadi raja jawa pada tahun 1627 bergelar Prabu Hanyokrokusumo.keputusan pemanggilan putra mahkota karena usulan dari pangeran purboyo. Adipati anom ini memang cerdik dan pandai. Setelah lima tahgun menjabat sebagai raja mataram di kota gede maka pusat pemerintahannya dipindah ke Pleret – kerta. Kraton yang belaiu bangun dibangun ditengah areal hutan yang dibabat dan tanahnya dibendung sehingga aliran 3 sungai beliau jadikan untuk membuat danau buatan yang disaebut segara yasa yang ditengah-tengahnya beliau bangun kraton yang baru.tetapi kraton tersebut ditinggal setelah pemerintahan digantikan putra mahkotanya. sekaligus membuka lahan untuk makam para raja-raja jawa sebelumnya.
Setelah 13 tahun memerintah mataram beliau wafat pada tahun 1647.
Kekuasaan diganti oleh putra beliau yang bernama prabu mangkurat agung pada tahun 1647. dan karena kurangnya kebijakan dan memeras rakyat maka beliau diserang oleh Trunajaya. Sang nata melarikan diri ke Batavia guna meminta bantuan kepada VOC tetapi di Tegal Jawa Tengah beliau wafat karena sakit parah. Makam beliau ditempatkan di dusun Tegal Arum kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Salah satu kekejaman beliau adalah menghukum mati penggal kepala 5000 ulama di alun-alun pleret – beserta keluarga para ulama yang dianggap tidak menyetujui atas tindakanya dalam memerintah. Beliau mempunyai seorang selir yang bernama Ratu Malang. Mengapa dikatakan ratu malang sebab dikatakan sebagai penghalang permaisuri untuk mendekat kepada sultan. Dengan kecantikanya sang ratu malang bisa memerintah kerajaan mataram. Suatu hari sakitlah sang ratu malang. Dia memberikan nasehat kepada raja bahwasanya sakitnya karena ulah dari permaisuri dan para selir sang raja. Maka 45 selir dan permaisurinya beliau penjarakan dibawah tanah tanpa dikasih makan dan minum sehingga semua tewas. Hanya 1 orang yang hidup tetapi akhirnya dihukum mati.sang ratu malang ini juga berakhir dengan kematian yang sangat tragis.sepeninggalan istrinya maka dia mencintai seorang gadis belia yang bernama Roro Hoyi yang berumur 13 tahun. Karena masih sangat muda dan untuk mengantisipasi cercaan dari banyak kalangan maka anak tersebut beliau titipkan di kadipaten Surabaya Jawa Timur. Tetapi disana Roro Hoyi jatuh hati dengan anak putra sang adipati. Maka dibawa larilah si roro hoyi tersebut tetapi hal itu menimbulkan bencana besar. Seluruh keluarga bupati Surabaya, bupati pasuruan dan bupati dihukum mati didepan rumah mereka masing masing. Maka semakin bencilah rakyat terhadap kesema-menaan ini maka timbulah pemberontakan-pemberontakan dimana-mana sampai beliau wafat.
kemudian putranya yang bergelar sunan mangkurat amral yang bertahta di kartosuro menggantikan beliau.tahun 1767 beliau wafat dan digantikan oleh putranya lagi yang bernama KS Hamangkurat mas. Tak berapa lama kekuasaan tumbang dan digantikan oleh pamannya gusti pangeran puger dan bergelar paku buwono ke I 1797.
Selama 15 tahun ia menjadi raja di kartosuro dan pada tahun 1893 beliau wafat
Pakubuwono ke II memerintah pada tahun 1720
TAHUN 1739 kartosuro pindah ke surakarta
Dimulai dari sinilah terjadi pemecahan pemerintahan atas perjanjian Gianti yang dilakukan oleh fihak belanda.

Surakarta atau Solo dipimpin oleh Mangkunegoro dan pakubuwono
Dan
Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono dan pakualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar